HAKIKAT HATI MENURUT AL-HAKIM AL-TIRMIZI

Abstract

Kajian ini menitikberatkan pada telaah atas pemikiran al-Hakim al-Tirmizi perihal hakikat hati yang terdapat dalam karyanya “Bayan al-Farq baina ash-Shadr wa al-Qalb wa al-Fu`ad wa al-Lubb”. Dengan menggunakan pendekatan content analysis ditemukan bahwa dalam karya tersebut terdapat beberapa nilai filosofis yang berkaitan dengan hati dalam rangka menemukan pengetahuan sejati tentang Tuhan. Menurutnya, hati (qalb) merupakan sebuah nama umum yang meliputi beberapa tingkatan (maqāmāt) batin. Di dalam sisi batin tersebut terdapat bagian-bagian yang berupa bagian luar hati dan bagian dalam hati. Dapat dikatakan bahwa nama hati (qalb) merupakan sebuah nama diri (ism al-’ain) yang di dalamnya terdapat beberapa bagian yang masing-masing dapat berfungsi sendiri, sekaligus saling membantu dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Bagian- bagian tersebut adalah ash-shadr, al-qalb, al-fu`ad, dan al-lubb. Selanjutnya, ash-shadr merupakan tempat bagi cahaya islam dan juga merupakan tempat bagi tersimpannya segala pengetahuan ikhtiari manusia yang memiliki kemungkinan untuk lupa. Sedangkan al-qalb merupakan tempat bagi cahaya iman dan sumber dari ilmu hikmah dan isyarat. Al-fu`ad merupakan sumber ma’rifat dan pengetahuan yang berangkat dari penyaksian langsung (musyahadah). Terakhir adalah al-lubb yang merupakan puncak tertinggi dalam hati. Ia bagaikan poros (al-quthb) yang tak pernah sirna dan tak pernah bergerak. Ia adalah tempat bagi cahaya tauhid dan cahaya penyaksian terhadap Tuhan. Melalui optimalisasi nilai-nilai tersebut, setiap muslim diharapkan memiliki kesempatan untuk menjadi muslim yang baik, lebih-lebih menjadi manusia unggul (al-insan al-kamil) Kata kunci: hakikat hati, islam, iman, ma’rifat, tawhid