WARUNG BERES SEBAGAI MODAL SOSIAL MENINGKATKANAN PRODUKTIFITAS EKONOMI UMAT: Studi Pemberdayaan Komunitas oleh Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Jogja di Kabupaten Gunungkidul

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global yang dihadapi dan menjadi perhatian dunia. Dalam ajaran Islam, untuk mengatasi kemiskinan dan dianggap jitu adalah zakat. Apabila zakat dikelola dengan baik dan pendistribusiannya tepat sasaran maka dapat meningkatkan kesejahteraan umat sehingga bisa mengatasi kemiskinan. Misalkan, salah satu lembaga pengelola dana zakat yang memiliki program pemberdayaan masyarakat adalah Dompet Dhuafa Yogyakarta. Pada lembaga ini telah memiliki bidang yang secara khusus melakukan pengembangan ekonomi dengan konsep Warung Beres—singkatan dari Bersih Enak Sehat. Dengan begitu, artikel ini mendeskripsikan bagaimana konsep, strategi, dan dampak program Warung Beres bagi masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Kerja di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Artikel ini yang ditulis merupakan pengembangan dari metode penelitian kualitatif-studi kasus. Hasil simpulan dalam artikel ini terbagi ke dalam tiga kontens, yaitu (1) konsep Warung Beres adalah upaya pemberdayaan ekonomi bagi para pedagang kali lima khususnya pedagang angkringan melalui pendekatan penerapan prinsip hidup bersih sehat; (2) implementasi program dalam pemberdayaan masyarakat melalui Warung Beres melalui beberapa tahapan kegiatan yang dilalui antara lain: pelatihan usaha angkringan, bantuan modal peralatan usaha, membentuk paguyuban pedagang angkringan “Warung Beres Gunungkidul”; (3) dampak program bagi peningkatan  perekonomian adalah terbangun sikap dan perilaku bisnis angkringan yang berorientasi pada bersih, enak dan sehat, memiliki peralatan usaha yang lebih meningkat, memiliki paguyuban para pedagang angkringan, mendapat kemudahan dalam meminjam modal usaha, dan peningkatan pendapatan. Dari hasil simpulan ini, diharapkan memiliki kontribusi nyata dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan pemberdayaan masyarakat dan menjadi output pengembangan kebijakan pemerintah dalam menyusun program anti-kemiskinan.