RANSEMEN TARTĪB NUZŪL AL-QUR’ĀN PERSPEKTIF THEODOR NӦLDEKE (1836-1930 M.)
Abstract
Topik artikel ini adalah aransemen tartīb nuzūl al-Qur’ān garapan seorang orientalis terkemuka bernama Theodor Nöldeke. Dalam merumuskan hal itu, Nöldeke memanfaatkan dua rujukan, yaitu data sejarah dan penafsiran al-Qur’an serta manuskripmanuskrip al-Qur’an dan hal-hal yang berkaitan dengannya yang tersebar sepanjang zaman. Sementara itu, prinsip dasar yang digunakan oleh Nöldeke adalah (1) petunjuk-petunjuk di dalam al-Qur’an yang mengarah pada kejadian sejarah, dan (2) karakteristik teks al-Qur’an. Dalam struktur periodesasinya, Nöldeketetap menggunakan dua terma tahapan yang dibuat oleh kalangan intelektual Muslim, yaitu makiyyah dan madaniyyah. Dua tahap tersebut kemudian dikembangkan menjadi empat tahap, yaitu (1) makiyyah tahap pertama dengan jumlah 48 surat, (2) makiyyah tahap kedua dengan jumlah 21 surat, (3) makiyyah tahap ketiga dengan jumlah 21 surat, dan (4) tahap madaniyyah dengan jumlah 24 surat