MAKNA IMAM MENURUT AL-THABATHABA’I DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN

Abstract

Dalam  dunia  Islam,  terdapat  perbedaan  pendapat  yang sangat  mencolok  antar  mazhab-mazhab  dalam  Islam.Perbedaan  tersebut  pada  awalnya  bertendensi  politis. Namun  watak  politik  dalam  Islam  berhubungan  erat dengan  agama,  sehingga  dalam  orientasinya  sering dilakukan  pembahasan  terhadap  masalah-masalah  yang berkaitan dengan pokok-pokok agama (usul al-din) sekitar keimanan dan akidah. Permasalahan imam  atau imamah yang  selalu  diperdebatkan  oleh  mazhab-mazhab  politik, berusaha ditelaah dalam pembahasan ini. Kitab tafsir alMizan  fi  Tafsir  al-Qur’an  karya  Muhammad  Husain  alTabataba’i  menjadi  sumber  primernya.  Penafsiran  alTabataba’i memiliki orientasi penafsiran bi al-ra’yi sangat mempengaruhi  penafsiran-penafsiran  makna  imam  di dalam  al-Qur’an.  Dari  aspek  substansi  penafsiran,  alTabataba’i menafsirkan kata imam  dan bentukannya yang terdapat dalam al-Qur’an pada tujuh ayat. Dalam bentuk mufrad  maupun  jama’  kata  imam  menurut  al-Tabataba’i memilki  makna  satu  gelar  bagi  nabi-nabi  dan  penerus risalah kenabian; pemimpin yang diikuti dalam kebaikan atau keburukan; yang awal atau terdahulu; contoh dalam kebaikan; jalan yang jelas;  kitab pedoman suatu kaum; dan al-lawh al-mahfudz.