AHLI KITAB DALAM PERDEBATAN: Kajian Survei Beberapa Literatur Tafsir Al-Qur’an
Abstract
Dalam kajian ini, bertujuan ingin mengeksplorasi berbagai pendapat dari kalangan ulama dalam kitab-kitab tafsir yang mereka tulis. Dari survei literatur beberapa tafsir, baik yang klasik maupun kontemporer, dapat dipetakan dua tipologi atau corak perbedaan penafsiran dari sudut tinjauan makna maupun cakupan serta konsekuensi status keimanan bagi kalangan ahli kitab tersebut. Pertama, ulama yang menafsirkan ahli kitabhanya mencakup dua komunitas agama Yahudi dan Nasrani. Kedua, adalah ulama yang memahami bahwa ahli kitab tidak hanya teruntuk kepada dua agama Ibrahim di atas, namun bisa menjangkau kepada agama-agama lain di luar agamaagama Ibrahim yang disebut sebagai syibh ahli kitab. Alasannya berdasarkan ijtihad penafsiran dan indikasi dari petunjuk salah satu ayat dalam al-Qur’an yang berbunyi, bahwa, “setiap umat telah diutus seorang Rasul yang menyampaikanwahyu”. Jadi menurut golongan ini, ahli kitab adalah suatu pemahaman dari interpretasi yang menyatakan bahwa di luar kedua agama tersebut, agama-agama lain juga bisa disebut sebagai ahlikitab, yang dalam persyaratannya terdapat indikator dalam agama tersebut, sebuah kitab suci. Corak interpretasi ini, pada dasarnya adalah anti-tesis terhadap corak berpikir pertama. Adapun masalah status keimanan ahli kitab, kelompok ulama pertama menganggap kaum ahli kitab adalah kafir sekaligus musyrik. Sedangkan kelompok ulama kedua berpendapat, bahwa ahli kitab, bukan sebagai musyrik, namun hanya berstatus kafir