DISKURSUS KEBERAGAMAAN DI INDONESIA (Upaya melacak akar sejarah pemikiran umat)

Abstract

AbstrakSikap eksklusif adalah merasa dirinya yang paling baik, sementara yang lainnya tidak. Pandangan ini tidaklah selamanya salah dalam beragama. Sebab jika eksklusivisme berarti sikap agnostik dan tidak toleran, maka tidak ada etika agama manapun yang membenarkannya. Tetapi jika yang dimaksud dengan eksklusif berkenaan dengan kualitas, maka setiap manusia sesungguhnya mencari agama yang eksklusif dalam arti excellent, sesuai dengan selera dan keyakinannya. Sementara sikap inklusif merupakan sikap keberagamaan yang menganggap agama-agama lain sebagaiĀ  bentuk implisit dari agamanya. Sikap ini cenderung menghasilkan sikap toleran terhadap kelompok-kelompok yang memilki agama atau pandangan keagamaan yang berbeda. Sedangkan dalam pluralisme tiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan guna tercapainya kerukunan, dalam kebhinekaan.Kata kunci: Keberagamaan, Eksklusive, Inklusive, PluralisĀ