PERJUANGAN DAN PEMIKIRAN POLITIK MOHAMMAD NATSIR (1907-1993)

Abstract

Diskursus menyangkut agama dan negara dalam sepanjang sejarah berdirinya suatu bangsa-negara nyatanya hampir tidak pernah selesai. Dalam konteks Indonesia, tarik ulur mengenai dasar negara, khususnya menyangkut sila pertama dalam Piagam Jakarta pernah terjadi polemik yang cukup tajam meskipun persoalan fundamental tersebut dapat diselesaiakn dengan jalan ‘konsesus’ antara kelompok nasionalis dan kelompok agamawan. Dalam perkembangan berikutnya, wacana bergeser ke arah perdebatan mengenai posisi Islam dan Pancasila, apakah Pancasila selaras dengan Islam ataukah sebaliknya. M. Natsir adalah cendekiawan muslim sekaligus negarawan yang melakukan telaah kritis mengenai hubungan tersebut. Berbagai pemikiran Natsir dan sekaligus tindakan politiknya memang cukup ‘kontradiktif’ yang pada akhirnya  mendapat respon yang beragam pula. Dari sinilah penafsiran akan sosok Natsir sangat beragam, terdapat anggapan bahwa Natsir justru memilih jalan Islam sebagai dasar negara yang sesuai dengan bangsa Indonesia atau bahkan pandangan sebaiknya, justru Tafsir berusaha mensinkronkan hubungan antara agama dan negara.