MENGUAK HISTORIOGRAFI ISLAM DARI TRADISIONAL-KONVENSIONAL HINGGA KRITIS-MULTIDIMENSI

Abstract

AbstrakPerkembangan ilmu sejarah dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari perkembangan budaya secara umum yang berlangsung sangat cepat. Puncak dari perkembangan budaya dan peradaban Islam itu terjadi pada masa dinasti Abbasiyah, tepatnya pada abad ke-9 dan ke-10 Masehi. Pada masa ini pula ilmu-ilmu keagamaan dalam Islam disusun dan seiring dengan perkembangan budaya dan peradaban Islam itulah ilmu sejarah dalam Islam lahir dan berkembang.Ada beberapa faktor yang mendorong lahir dan berkembangnya ilmu sejarah di lingkungan Islam. Mereka memandang sejarah sebagai ilmu yang sangat urgen dalam kehidupan manusia. Awal mulanya pertumbuhan sejarah dan penulisannya (historiografi sederhana/tradisional) di kalangan umat Islam, karena terdorong keperluan agama, untuk meriwayatkan hadist-hadist Nabi, termasuk perang-perang Nabi dan para sahabat yang berpartisipasi di dalamnya. Setelah itu para sahabat Nabipun menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Dengan demikian, pelan tapi pasti penulisan sejarah Islam tumbuh dan berkembang dari masa ke masa, dari satu tempat ke tempat yang lainnya, dan dari satu generasi ke generasi berikutnya, seirama dengan dinamika perkembangan peradaban Islam. Akhirnya terjadi perubahan dari tradisional-konvensional hingga menjadi kritis-multidimensi.Kata Kunci: Historiografi Islam, Tradisional, Multidimensi.