Menggali Nilai Pendidikan dalam Nyanyian Puntasua Tingkat I-III pada Masyarakat Kaongkeongkea Kabupaten Buton
Abstract
Nyanyian rakyat puntasua pada masyarakat Desa Kaongkeongkea kini mulai jarang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nyanyian ini diujung bayang-bayang kepunahan, tidak ada dokumentasi tertulis yang dapat dijumpai apalagi lagi, jika hendak menelusurinya dalam bentuk artikel yang telah terpublikasi. Nyanyian ini di masa lampau hampir dapat disuarakan oleh seluruh masyarakat, diwariskan secara turun temurun melalui nyanyian secara lisan saat musim menanam padi ladang tiba. Tokoh masyarakat yang masih dapat membawakan nyanyian puntasua kini sudah semakin terbatas. Artikel ini disusun untuk memperoleh pesan atau nilai moral pada nyanyian rakyat puntasua pada masyarakat Desa Kaongkeongkea Kabupaten Buton yang hendak diwariskan secara turun temurun. Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung didalamnya dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dan dikumpulkan melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Pencatatan lapangan dan teknik perekaman dengan menggunakan perekam (HP yang ada rekamannya), selanjutnya dipindahkan ke dalam naskah lepas tertulis lalu di analisis. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyanyian puntasua pada masyarakat Desa Kaongkeongkea merupakan jenis puisi lama yang terikat syarat jumlah baris dalam tiap bait, jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris, sajak, serta irama. Nyanyian puntasua yang hidup dan masih dijumpai hingga sekarang ada 19 tingkatan atau 19 bab, yang setiap tingkatan mempunyai topik tersendiri. Pesan pendidikan moral dalam kehidupan bermasyarakat dapat dijumpai juga dalam tingkatan pertama hingga tingkatan ketiga. Makna yang terkandung di dalamnya berupa nasihat, larangan, himbauan dan ajakan kepada manusia dalam kaitannya dengan kehidupan, baik kehidupan beragama maupun sosial.Kata Kunci : nilai, pendidikan, moral, nyanyian rakyat, puntasua.