MEMUPUK JIWA KEMANDIRIAN DI LINGKUNGAN KAMPUS MELALUI PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP SEBAGAI MODAL MENUJU KOMPETISI DUNIA KERJA

Abstract

Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan, kondisi ini merupakan masalah serius bagi pemerintah yang harus segara di antisipasi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi warga masyarakat, apabila kondisi ini tidak memperoleh perhatian yang serius dari pemerintah maka akan mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi akibat tingginya tingkat pengangguran seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, traficking, dan lain sebagainya yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pembangunan di segala bidang serta mengancam stabilitas nasional. Pendidikan enterpreneurship merupakan salah satu solusi yang ideal untuk memberikan bekal kewirausahaan melalui kegiatan pendidikan yang terarah dan berkesinambungan sebagai modal menuju kompetisi dunia kerja yang diharapkan dapat menekan angka penganguran sehingga dapat mengurangi kesulitan sosial ekonomi masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusia sehingga dapat memberikan solusi yang ideal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengembangan keilmuan pendidikan enterpreneurship di perguruan tinggi dapat didisain untuk mengetahui (to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know dan to do terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam mata-matakuliah keilmuan. Implementasi dari pendidikan enterpreneurship ini dimaksudkan untuk menginternalisasikan nilai-nilai entrepreneurship, dimana perguruan tinggi menyediakan matakuliah pendidikan enterpreneurship yang ditujukan untuk bekal motivasi dan pembentukan sikap mental entrepreneur, pelatihan keterampilan bisnis praktis dan merealisasikan inovasi teknologi ke dalam praktek bisnis.Pembetukan karakter entrepreneur mahasiswa dapat diterapkan melalui dua strategi yaitu strategi makro dan mikro. Strategi makro berada pada tataran kebijakan perguruan tinggi yang menjadi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan jiwa dan karakter enterpreneurship melalui program-program nyata sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi pencipta lapangan kerja seperti mengintegrasikan pembelajaran entrepreneurship ke dalam kurikulum; mengembangkan entrepreneurship center pada perguruan tinggi; serta menciptakan gerakan nasional budaya dan pelatihan entrepreneurshipbagi mahasiswa. Strategi mikro berada pada tataran pembelajaran di kelas terutama pembelajaran entrepreneurshipseperti pembelajaran yang membentuk manusia secara holistik; 2) pembelajaran yang membangkitkan kelima panca indera mahasiswa; 3) pembelajaran yang experiential learning; 4) pembelajaran yang real- life; 5) pembelajaran berbasis life skill membentuk karakter entrepreneur; dan 6) Pembelajaran entrepreneurship tidak hanya fokus pada Business Plan. Kata Kunci : pendidikan, enterpreneurship