PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM ISLAM

Abstract

Paper ini membahas tentang gagasan yang Rahman dilatarbelakangi oleh pengamatannya terhadap perkembangan pendidikan Islam di era modern di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Turki, Indonesia, Mesir dan Pakistan. Menurut Rahman Pendidikan Islam di negara-negara tersebut masih dihadapkan kepada beberapa problem pendidikan yang antara lain berkaitan dengan; 1) Tujuan Pendidikan tidak diarahkan kepada tujuan yang positif, 2) Dikotomi sistem pendidika, 3) Rendahnya kualitas anak didik, munculnya pribadi-pribadi yang pecah dan tidak lahirnya anak didik yang memiliki komitmen spiritual dan intelektual yang mendalam terhadap Islam, 4) Sulitnya menemukan pendidik yang berkualitas dan profesional serta memiliki pikiran yang kreatif dan terpadu, dan 5) Minimnya buku-buku yang tersedia di perpustakaan. Pemikiran Fazlurrahman yang dibahas dalam kajian ini meliputi; a) Karakteristik pengetahuan, b). Tujuan pendidikan, c). Sistem pendidikan, d). Anak didik, dan e). Pendidik. Semua pengetahuan dalam Islam, pertama; diperoleh melalui observasi dan eksperimen. Kedua, selalu berkembang dan dinamis. Pengetahuan manusia dibagi tiga jenis, yaitu pengetahuan tentang alam, sejarah, dan manusia. Dan semua pengetahuan didasarkan pada tiga sumber yaitu; alam (physical universe), manusia (constitution of the human mind) dan sejarah (the historical study of socieites). Tujuan pendidikan Islam yang bersifat defensif dan cenderung berorientasi hanya kepada kehidupan akhirat tersebut harus segera diubah. Tujuan pendidikan Islam harus berorientasi kepada kehidupan dunia dan akhirat sekaligus serta bersumber pada al-Qur’an. Untuk menghilangkan dikotomi sistem pendidikan Islam adalah dengan cara mengintegrasikan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum secara organis dan menyeluruh. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan itu terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Anak didik harus diberikan pelajaran al-Qur’an melalui metode-metode yang memungkinkan kitab suci bukan hanya dijadikan sebagai sumber inspirasi moral tapi juga dapat dijadikan sebagai rujukan tertinggi untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan menantang. Dalam mengatasi kelangkaan tenaga pendidik yang profesional ditawarkan solusi: Pertama, merekrut dan mempersiapkan anak didik yang memiliki bakat-bakat terbaik dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap Islam. Kedua, mengangkat lulusan madrasah yang relatif cerdas atau menunjuk sarjana-sarjana modern yang telah memperoleh gelar doktor di universitas-universitas Barat dan telah berada di lembaga-lembaga keilmuan tinggi sebagai guru besar-guru besar bidang studi bahasa Arab, bahasa Persi, dan sejarah Islam. Ketiga, para pendidik harus dilatih di pusat-pusat studi keislaman di luar negeri khususnya ke Barat. Keempat, mengangkat beberapa lulusan madrasah yang memiliki pengetahuan bahasa Inggris dan mencoba melatih mereka dalam teknik riset modern dan sebaliknya menarik para lulusan universitas bidang filsafat dan ilmu-ilmu sosial dan memberi meeka pelajaran bahasa Arab dan disiplin-disiplin Islam klasik seperti Hadis, dan yurisprudensi Islam. Kelima, menggiatkan para pendidik untuk melahirkan karya-karya keislaman secara kreatif dan memiliki tujuan. This paper discusses the idea of Rahman which its background is based on the observation towards the development of Islamic education in modern period in several nations in which the majority citizens are Moslem such as Turkey, Indonesia, Egypt, and Pakistan. According to Rahman, Islamic Education in those nations are still facing some educational problems which are related to; 1) The purpose of education is not driven to positive goal, 2) The dichotomy of education system, 3) The low quality of learners, the emergence of unshaped personalities, and the unsuccessful result of learners with high spiritual and intellectual commitment toward Islam, 4) The difficulty to find qualified and professional educators with creative and unified thought, and 5) The low number of books in library. Fazlurrahman’s thoughts discussed in this study include; a) Characteristics of education, b) Purpose of education, c) Education system, d) Learners, and e) Educators. The whole knowledge in Islam, first; is obtained through observation and experiment. Second, it is always developing and dynamic. Human knowledge is divided into three types, they are the knowledge related to nature, history, and human being. Also, these knowledge are based on three sources; nature (physical universe), human being (constitution of the human mind), and history (the historical study of societies). The purpose of Islamic education which is defensive and tends to be oriented only in afterlife must be immediately changed. The purpose of Islamic education must have orientation both on the life in the physical world and afterlife as well as based on Al-Qur’an. To erase the Islamic education system dichotomy is by integrating the religious knowledge and the general knowledge organically and comprehensively. The reason is by learning that knowledge is basically integrated and inseparable. Learners must be given the knowledge about Al-Qur’an through methods which possibly explain that holy book is not only considered as moral inspiration source, but also stated as the highest reference to solve problems in daily lives which have become more complex and challenging. To overcome the problems regarding the professional educators low number availability, solutions offered include; First, to recruit and provide learners with the best talent and high commitment to Islam. Second, to appoint smart madrasah graduates or modern scholars with doctorate degree achieved from Western universities and those who have been in science institutions as professors in the study of Arabic language, Persian language, and history of Islam. Third, educators must be trained in Islamic study centers overseas especially in Western nations. Fourth, to appoint several madrasah graduates who posses knowledge in English and to put an effort to train them under modern research technique and on the contrary to recruit university graduates from philosophy and social majors as well as to provide them the education about Arabic language and classic Islamic disciplines such as Hadist and Islamic jurisprudences. Fifth, to encourage educators’ activity in producing Islamic works creatively and purposively.