PERILAKU KEBERAGAMAAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI’AH
Abstract
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kontribusi perilaku keberagamaan pada perkembangan perbankan syari’ah. Dari sisi keberagamaan, Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat yang memiliki pemahaman beraneka ragam. Masalah keagamaan berdampak pada pandangan dan sikap terhadap bank syari’ah.Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar Indonesia selayaknya menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari jumlah perbankan syari’ah di Indonesia yang terus meningkat. Hingga November 2014, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.939.Peluang Indonesia untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar. Kondisi ini didukung beberapa faktor antara lain; jumlah penduduk muslim yang besar, prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-6,5%). Fundamental ekonomi yang solid, peningkatan sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik. Pengembangan keuangan syari’ah di Indonesia bersifat market driven dan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil. Dalam hal ini faktor SDM dan sikap (attitude) positif masyarakat terhadap bank syari’ah sangat penting, maka perilaku keberagamaan harus dijadikan faktor pendukung dengan cara yang tepat