Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Perguruan Tinggi Umum

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mencari tahu akar permasalahan kurang efektifnya pendidikan agama di Indonesia. Berikutnya, mencari solusi bagaimana seharusnya umat Islam melangkah dalam rangka mewujudkan pendidikan Agama Islam yang efektif untuk mencetak kader umat dan kader bangsa yang baik. Dari penelusuran penulis dapat disimpulkan pertama, bahwa kelamahan Pendidikan Agama (PA) ada beberapa hal meliputi (a) PA hanya sebagai pelengkap, bukan sebagai sesuatu yang utama, (b) stressing pembelajaran PA pada aspek kognitif, belum menyentuh aspek afektif dan psikomotorik, (c) metode pembelajaran PA bersifat indoktrinatif/ tradisional, (d) rendahnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan, (e) terbatasnya sarana dan prasarana dan (f) derasnya serangn media cetak dan elektronik yang berisi konten negatif.. Adapun konsep pemberdayaan PA yang ditawarkan mencakup tiga hal, yaitu pemberdayaan pendidik, kebijakan pendidikan agama, dan stressingnya. Pemberdayaan pendidik dimaksud adalah dimilikinya empat kompetensi (paedagogik, professional, kepribdian dan sosial) dan memiliki rasa cinta (yaitu rasa cinta terhadap tugasnya dan rasa cinta kepada peserta didik). Pemberdayaan kebijakan pendidikan agama yang dimaksud adalah pengaturan, peraturan dan kebijakan-kebijakan untuk memberdayakan pendidikan agama Islam. Sedang stressing PAI yang dimaksud adalah bukan transfer ilmu agama melainkan transfer nilai (internalisasi nilai-nilai keagamaan) yang dilakukan dengan strategi, pendekatan dan metode tertentu.