MAKNA BAHAGIA PADA LAJANG DEWASA MADYA
Abstract
ABSTRAK Masyarakat Indonesia umumnya memberikan pelabelan negatif bagi individu yang belum menikah ketika telah memasuki dewasa madya. Label ini dianut oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun sehingga orang tua juga mengajarkan hal yang sama kepada anaknya terutama pada anak perempuan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih ada individu yang telah memasuki masa dewasa madya yang belum menikah dan membina keluarga. Individu yang belum menikah dalam masyarakat biasa disebut sebagai lajang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami tentang kebahagiaan pada individu yang telah memasuki masa dewasa madya namun masih berstatus lajang. Metodologi kualitatif dengan perspektif fenomenologi digunakan untuk menggali data dari partisipan penelitian, yaitu individu dewasa madya yang berstatus lajang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki kesamaan dalam memandang kebahagiaan, yakni kebahagiaan yang mereka dapat adalah bagian dari proses. Kebahagiaan mereka tidak terbebani tujuan yang ingin dicapai. Kebahagiaan yang mereka rasakan berupa proses memiliki hubungan yang positif dengan orang lain, realistis terhadap masa depan dan adanya makna dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Kata kunci: Kebahagiaan, Lajang, Dewasa madya ABSTRACT Indonesian society generally provides negative labeling for unmarried individuals when they have entered middle adulthood. This label is embraced by the Indonesian people from generation to generation so that parents also teach the same to their children, especially in girls. However, in reality there are still individuals who have entered an unmarried mature age and fostered families. Individuals who are not married in the community are commonly referred to as single. This study aims to explore and understand about the happiness of individuals who have entered middle adulthood but still single status. Qualitative methodologies with phenomenological perspectives were used to extract data from research participants, ie single adult individuals with single status. The research findings show that the two subjects have a similarity in looking at happiness, that the happiness they get is part of the process. Their happiness is not burdened with goals to be achieved. The happiness they feel is a process of having a positive relationship with others, realistic about the future and the meaning in every activity undertaken. Keywords : Happines, Single, Middle Adulthood