HUBUNGAN KETANGGUHAN MENTAL DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA ATLET PENCAK SILAT DI BANJARBARU

Abstract

ABSTRAK Aspek psikologis merupakan salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan atlet pencak silat untuk mencapai prestasi olahraga. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keadaan psikologis atlet di lapangan adalah kecemasan. Atlet pencak silat dituntut memiliki persiapan mental, sehingga mampu mengatasi kecemasannya. Ketangguhan mental dapat berperan penting untuk mengatur dan meminimalisir kecemasan atlet dalam bertanding. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketangguhan mental dengan kecemasan bertanding. Hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketangguhan mental dengan kecemasan bertanding pada atlet pencak silat. Subjek pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri dari skala ketangguhan mental dan kecemasan bertanding. Hasil uji korelasi product moment dari Karl Pearson menemukan terdapat hubungan antara ketangguhan mental dengan kecemasan bertanding dengan sumbangan efektif sebesar 37,7% sedangkan 62,3% sisanya adalah sumbangan dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan antara ketangguhan mental dengan kecemasan bertanding pada atlet pencak silat, semakin tinggi ketangguhan mental maka semakin rendah kecemasan bertanding, sebaliknya semakin rendah ketangguhan mental maka semakin tinggi kecemasan bertanding pada atlet pencak silat.Kata kunci: Ketangguhan Mental, Kecemasan Bertanding, Atlet Pencak SilatABSTRACTPsychological aspect is one important component in determining the success of pencak silat athletes to achieve sports achievements. One of the factors that may affect the psychological state of the athletes on the field is anxiety. Pencak silat athletes are required to have mental preparation, so as to cope with anxiety. Mental toughness can be very important in order to manage and minimize the anxiety of athletes during the match. The objective of this study was to find out whether there was a relationship between mental toughness and competitive anxiety. The proposed hypothesis of this study was that there was a relationship between mental toughness and competitive anxiety in pencak silat athletes. Subjects in this study were 30 people. The sampling technique used in this study was saturated sampling technique; the sampling technique when all members of the population were used as samples. Data were collected using questionnaires consisting of mental toughness and competitive anxiety scales. The results of product moment correlation test of Karl Pearson showed the correlation between mental toughness and competitive anxiety with the effective contribution of 37.7%. The remaining 62.3% was contributed by other variables not examined in this study. Based on the results, it can be concluded that there was a relationship between mental toughness and competitive anxiety in pencak silat athletes; the higher the mental toughness, the lower the competitive anxiety and conversely, the higher the mental toughness, the lower the competitive anxiety in silat athletes. Keywords: mental toughness, competitive anxiety, pencak silat athletes