PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.HARJONO PONOROGO
Abstract
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Harjono Ponorogo merupakan rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan di daerah sekitar Kota Ponorogo. Pengukuran kinerja rumah sakit didasarkan pada standar nasional pelayanan yang sudah ditentukan oleh pemerintah yaitu hanya menilai kinerja dari aspek keuangan. Untuk itu diperlukan adanya pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard, dimana alat pengukuran kinerja ini mencakup semua aspek yang kemudian dikelompokkan menjadi empat perspektif utama yaitu: perspektif keuangan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan balanced scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai alat ukur kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Harjono Ponorogo.Pengujian penelitian ini untuk mengukur kinerja RSUD Dr.Harjono, analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kombinasi dengan jenis data ordinal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer tahun 2011-2013 pada RSUD Dr.Harjono Ponorogo untuk menganalisis prespektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta prespektif pembelajaran dan pertumbuhan, sedangkan pada tingkat kepuasan karyawan dilakukan analisis melalui kuisioner. Hasil dari keseluruhan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard pada RSUD Dr.Harjono Ponorogo pada tahun 2011-2013 berada dalam kondisi Sangat Sehat kategori A dengan total score 76,24%. Hasil analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kinerja RSUD Dr.Harjono menunjukan hasil cukup baik pada prespektif keuangan tapi perlu ditingkatkan pada rasio efisiensi, pada prespektif pelanggan menunjukkan hasil yang cukup baik pada tingkat customer retention namun pada tingkat profitabilitas pelanggan dan customer aquisition menunjukan hasil yang kurang baik, pada prespektif proses bisnis internal menunjukkan hasil cukup baik, demikian juga pada prespektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan hasil yang baik dengan tingkat kepuasan karyawan 69,08%. Dari data penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan balanced scorecard, rumah sakit dapat mengukur kinerja dengan lebih komprehensif, sehingga dapat meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang