HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

Abstract

Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, Sehingga dapat menurunkan O2 dan meningkatkan CO2 sehingga dapat menimbulkan akibat buruk pada kehidupan bayi selanjutnya. Data yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Pringsewu sebanyak 80 bayi (53.0%), sedangkan persalinan sectio caesarea yang mengalami asfiksia sebanyak 76 bayi (58.5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini  dan persalinan sectio caesarea dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu simpel random sampling dengan sampel 270 bayi baru lahir. Data skunder di dapatkan dari bagian rekam medik RSUD Pringsewu. Analisis univariat dan bivariat digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis pada variabel ketuban pecah dini menunjukkan sebanyak 80 (53%) bayi mengalami asfiksia dengan nilai p value = 0.037 dan OR 1.726. Analisis variabel section caesarea ditemukan sebanyak 76 (58.5%) bayi baru lahir yang mengalami asfiksia dengan nilai p value = 0.07 dan OR 1.990. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara Ketuban Pecah Dini (KPD) dan persalinan Sectio caesarae dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Pringsewu. Kata kunci : Asfiksia, Bayi, Ketuban Pecah Dini, Persalinan, Sectio Caesarea.