FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATAL

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami bayi adalah ikterus neonatorum yaitu suatu kondisi dimana kadar bilirubin > 10 mg %. Berdasarkan data rekam medik RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung jumlah neonatal yang mengalami ikterus sebesar 228 kasus (23,1%) dari 984 bayi yang bermasalah. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ikterus pada neonatus. Jenis penelitian kuantitatif melalui rancangan penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian seluruh neonatus lahir hidup 0-28 hari sebesar 3032 neonatus dengan rata-rata ikterus / bulan sebesar 33 neonatus, besar sampel dengan perbandingan 1: 1 sehingga didapapat 33 kasus dan 33 kontrol, teknik sampling accidental sampling. Analisa data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji chi square didapat ada hubungan inkompatibilitas ABO (p value = 0,001 < 0,05), OR = 7,188, ada hubungan obat-obatan (p value = 0,012 < 0,05), OR = 4,241, ada hubungan kecukupan ASI (p value = 0,006 < 0,05), OR = 5,041, ada hubungan kejadian infeksi (p value = 0,013 < 0,05), OR = 4,103  dengan kejadian ikterus. Hasil uji regresi logistik berganda didapat variabel inkompatibilitas ABO yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ikterus pada neonatus (p value = 0,001), OR = 41,167. Diharapkan bagi PUS dalam merencanakan program kehamilan agar memeriksakan golongan darah, ibu hamil tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter terutama golongan obat ifluenza, antibiotik dan malaria serta teratur melakukan suntik TT dengan teratur dan menjaga kebersihan vulva hygiene.Kata kunci    : Inkompatibilitas ABO, obat-obatan kecukupan ASI, infeksi, ikterus