Desain Bahan Ajar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Integratif-Interkonektif antara Religious Studies, Natural Sciences, Social Sciences, dan Humanities
Abstract
Dicotomy differentiation between religious and general studies affected islamic studies become stiff and rigid. So it is less responsive to the challenge and demand of developing era. This research is aimed to arrange a new handbook of Islamic education which is spirited by ethos and breath of reintegrative epistemology between religious studies and general studies, such as: natural sciences, social sciences, and humanities. Meanwhile the result targeted of this research is: (1) a new islamic education syllabus which is balance with principals of islamic studies through integrative-interconnective approach (interdisciplinary); (2) A new islamic education handbook with integrative-interconnective approach which is accepted both theoretically and practically; (3) The design of Islamic education’s teaching plan in one semester presented in 16 meetings which is tested in teaching and learning process; (4) Islamic education’s teaching scenario through a new teaching material which is able to implement the mission of islamic studies interdisciplinarily.Pemilahan secara dikotomis terhadap studi agama dan studi umum menjadi sulit dan kaku. Sehingga kurang responsif terhadap tantangan dan permintaan pengembangan era. Penelitian ini bertujuan untuk membuat ulang buku pegangan baru pendidikan Islam yang berenergi oleh etos dan napas epistemologi baru antara studi agama dan studi umum, seperti: ilmu alam, ilmu sosial, dan humaniora. Sementara itu hasil yang ditargetkan dari penelitian ini adalah: (1) silabus pendidikan Islam baru yang seimbang pada prinsip studi Islam melalui pendekatan integratif-interkonektif (interdisipliner); (2) sebuah buku pegangan pendidikan islam yang baru dengan pendekatan integratif-interkonektif yang dapat diterima baik secara teoritis dan praktis; (3) Rancangan rencana pengajaran pendidikan Islam dalam satu semester disajikan dalam 16 pertemuan yang diuji dalam proses belajar dan proses pengajaran; (4) Skema pengajaran pendidikan Islam melalui bahan pengajaran baru yang mampu melaksanakan misi studi Islam dengan lintas disiplin.