METODE DAKWAH DALAM MENGUATKAN RESILIENSI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA)
Abstract
Increased drug use is one of the troubling social problems for the population. The impact is felt by mad'u drug abuse whether physical, psychological, spiritual, and social. Mad'u victims of drug abuse is categorized as mad'u with special needs due to physical and psychological conditions experienced an effect on all aspects of life. For that need to develop the psychological strength to recover various impacts due to drug abuse, called the resilience. One way to strengthen the resilience is the da’wah way. Da’wah is a process to invite individuals or groups forming the teachings and Islamic civilization so that the realization of happiness in this world and hereafter. Da'wah serves to invite mad'u misguided and deviated from religious laws or out of nature, in order to return to the path of religion. Meanwhile, to strengthen the resilience of victims of drug abuse, there are several methods used the method of personal approach, method of bi al hal, and counseling methods.***Meningkatnya penyalahgunaan Napza merupakan salah satu problem sosial yang meresahkan bagi masyarakat. Dampak penyalahgunaan Napza dirasakan oleh mad’u baik secara fisik, psikologis, spiritual, maupun sosial. Mad’u korban penyalahgunaan Napza dikategorikan sebagai mad’u dengan kebutuhan khusus karena kondisi fisik dan psikologis yang dialami berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan yang dijalani. Untuk itu perlunya mengembangkan kekuatan psikologis dalam proses pemulihan berbagai dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan Napza yang dinamakan dengan resiliensi. Salah satu cara untuk menguatkan resiliensi yaitu dengan jalan dakwah. Dakwah merupakan proses untuk mengajak individu atau kelompok membentuk ajaran dan peradaban Islam sehingga terwujudnya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dakwah berfungsi untuk mengajak mad’u yang sesat dan menyimpang dari syariat agama atau keluar dari fitrahnya, supaya kembali kepada jalan agama. Sementara untuk menguatkan resiliensi korban penyalahgunaan Napza, terdapat beberapa metode yang digunakan yaitu metode personal approach, metode bi al hal, dan metode konseling.