PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PESERTA DIDIK SMA DI BAWAH YAYASAN KEAGAMAAN

Abstract

AbstractThis research is carried out at SMA Kristen Palangkaraya and Muhammadiyah 1 Palangkaraya. The research aims at finding out implementation of religious education curriculum that has been applied for the school under religious foundation and its influence against religious behavior of the student which is seen from the aspect of religiosity, honesty, tolerance, reconciliation, social awareness and ideal form in the implementation. Method applied in this research is combination between quantitative and qualitative approach using focus group discussion (FGD). The influence of relation of r2 (determination coefficient) is around 0.343. It means that a religious behavior of the student is 34,3% that can be explained by the religious education implementation and remaining 65.7% should be explained by other factors. The FGD is to find out an idea in building the student character in the expectation of building religious spiritual (religious aspect) and social piety (aspects of honesty, tolerance, love peace and social preservation). AbstrakPenelitian ini dilakukan di SMA Kristen Palangkaraya dan Muhammadiyah 1 Palangkaraya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum pendidikan agama yang telah diterapkan untuk sekolah di bawah yayasan keagamaan, dan pengaruhnya pada perilaku keagamaan peserta didik dilihat dari aspek religiusitas, kejujuran, toleransi, perdamaian, kesadaran sosial, dan bentuk yang ideal dalam pelaksanaannya. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang menggunakan focus group discussion (FGD). Besarnya pengaruh hubungan dari r2 (koefisien determinasi) adalah sekitar 0.343. Artinya, perilaku keagamaan siswa sebesar 34,3% dapat dijelaskan oleh pelaksanaan pendidikan agama, dan sekitar 65,7% yang tersisa harus dijelaskan oleh faktor lain. Melalui FGD untuk menemukan ide dalam membangun karakter siswa dengan harapan membangun spiritual keagamaan (aspek religius) dan kesalehan sosial (aspek kejujuran, aspek toleransi, aspek cinta damai, dan aspek perawatan sosial).