KOSMOLOGI, SAINS, DAN TEKNOLOGI: Pergeseran Paradigmatik dan Implikasinya terhadap Studi Agama
Abstract
Alam semesta, selain menjadi “subject matter” kosmologi, juga merupakan salah satu koordinat penentu perkembangan paradigma. Peralihan yang terjadi di ranah kosmologi secara sirkuler akan berakibat pada pergeseran paradigma dan pencapaian peradaban. Sirkularitas perkembangan inilah yang ditemukan dalam peradaban manusia. Tulisan ini berupaya menapaki perkembangan itu secara deskriptif-eksploratif. Dari titik ini, ditemukan: pertama, perkembangan sains dan teknologi manusia modern dipengaruhi oleh kosmologi Cartesian-Newtonian; Kedua, meski telah menghasilkan sukses spektakuler, kosmologi modern yang bercorak positivistik itu tetap memiliki cacat internal. Ini terbukti dari hujatan-hujatan yang muncul dari wilayah keilmuan yang sama dengan wilayah yang digeluti oleh kosmologi lama, meski muncul dengan asumsi-asumsi yang banyak berseberangan dengan yang lama. Ketiga, implikasi perubahan kosmologi ternyata juga merambah dimensi kehidupan manusia lainnya, terutama agama. Secara langsung, peralihan kosmologi ini menuntut respon agama untuk tidak melulu berpijak pada pola doktriner yang terlalu mengandalkan teks-teks suci,tetapi harus pula mempertimbangkan unsur-unsur lainnya yang selama ini tidak diperhitungkan.