Inklusivitas Pemikiran Keagamaan Abdurrahman Wahid
Abstract
Makalah ini akan membahas pemikiran-pemikiran inklusiv Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Diantaranya tentang kehidupan keberagamaan Gus Dur, Pribumisasi ajaran Islam dan Islam sebagai etika sosial. Sumber data penulisan ini dari tulisan-tulisan Abdurrahman Wahid sendiri seperti dalam bukunya yang berjudul : Islamku Islam Anda Islam Kita Agama Masyarakat Negara Demokrasi (2006), Islam Kosmopolitan, dan sumber lain yang terkait dengan pokok bahasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutic dan analisis data historis kritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan keberagamaan yang dicita-citakan Gus Dur adalah beragama yang damai, ramah. Masing-masing umat beragama meyakini kebenaran agama yang mereka anut. Sebab hanya dengan keberagamaan yang tulus terletak makna keberagamaan yang hakiki. Gus Dur juga menginginkan agar dalam memahami Islam dikaitkan dengan masalah-masalah di negeri ini. Atau dengan kata lain Islam perlu dipribumisasikan. Meskipun Islam berasal dari Arab yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan tradisinya, tetapi ketika masuk ke Indonesia dan berdialog dengan budaya Nusantara, maka harus mengubah budaya yang ada. Intinya, bagaimana memasukkan budaya lokal ke dalam Islam.