MEMBANGUN RELASI AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Abstract

Kehidupan dunia modern yang positvistik telah menempatkan ilmu pengetahuan atau sains pada posisi yang terpisah dari agama. Sehingga ilmu pengetahuan seringkali lepas sama sekali dari nilai-nilai etis religius. Artikel ini fokus pada upaya membangun relasi agama dengan ilmu pengetahuan. Kajian ini diawali dengan menyoroti bagaimana prinsip-prinsip dalam penyelidikan ilmiah dan agama, kemungkinan pertemuan keduanya, serta diakhiri dengan catatan kritis terhadap kekurangan masing-masing. Kendati sains mempunyai metodenya sendiri yang bersifat ilmiah, sebagaimana agama juga memiliki metodenya tersendiri untuk menyibak makna, namun keduanya tidak seharusnya saling menegasikan eksistensi masing-masing. Meskipun sains dan agama mempunyai wilayah yurisdiksinya masing-masing, namun keduanya dapat saling berbagi. Sains dan agama bisa menjadi mitra dalam menafsirkan alam semesta dengan pelbagai metodenya yang saling melengkapi. Dalam hubungan dialogis antara keduanya, agama bisa mendukung segala kegiatan ilmiah, sebaliknya sains bisa memperbaiki pemahaman religius demi kesejahteraan umat manusia. Sebagaimana dinyatakan Albert Einstein: ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta..