KRITIK HOSSEIN NASR ATAS PROBLEM SAINS DAN MODERNITAS

Abstract

Sains Barat Modern, yang menjadi komponen utama penyokong tumbuhnya modernitas, telah kehilangan rujukan transendentalnya. Hilangnya rujukan kepada yang Mutlak ini disebabkan adanya pemisahan antara sains dan agama sejak munculnya zaman renaissance, yang pada akhirnya bermetamorfosis menjadi modernitas- suatu zaman yang mempunyai karakter antroposentris, memisahkan antara kontemplatif dan aksi, serta menghilangkan aspek transendental atau spiritual. Akibatnya, dunia modern dilanda tragedi dan berbagai krisis, seperti krisis spiritual, krisis lingkungan, kecemasan terhadap bahaya perang dan lain-lain. Tulisan ini membahas kritik Hossein Nashr tentang problem modernitas dan sains. Menurut Nashr sains Barat telah kehilangan rujukan transendentalnya karena memisahkan antara sains dengan teologi, atau agama. Dalam pandangan Nasr, akar dari seluruh krisis di dunia modern adalah kesalahan dalam mengkonsepsikan manusia. Peradaban dunia modern yang ditegakkan di atas landasan konsep manusia namun tidak menyertakan hal yang paling esensial bagi manusia itulah yang menjadi penyebab kegagalan proyek modernitas.