KONSELING BERMARTABAT MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

Abstract

Pada setiap proses layanan konseling, klien sebagai individu tidak hanya membutuhkan empati dan kasih sayang, tetapi juga membutuhkan tujuan hidup yang bermakna dan bermartabat. Fokus kajian ini ditekankan pada bagaimana memecahkan dua masalah utama pada setiap proses layanannya, yakni: (1) dalam setiap tujuan konseling harus mampu merumuskan tujuan hidup yang bermartabat bagi kliennya; dan (2) dalam setiap proses layanan pun haruslah menempatkan klien pada posisi yang bermartabat. Berdasar pada hasil kajian ditemukan bahwa rumusan tujuan hidup konselor dan klien yang bermakna harus sejalan dengan tujuan penciptaan Allah Swt, tidak terpisah dari sesama manusia, dari alam lingkungannya, dan dengan dirinya sendiri. Jika tidak sejalan dengan tujuan penciptaan Allah Swt, maka klien menghadapi banyak problema psikologis. Di samping itu, setiap individu ciptaan Allah memiliki potensi yang sama dan harus diperlakukan secara bermartabat. Oleh karenanya, konselor perlu menyadari bahwa pada setiap perbedaan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki masing-masing klien itu haruslah memungkinkan terjadinya pengembangan potensi klien secara bermartabat, sehingga ia berkembang optimal menjadi insan paripurna sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi