Interaksi Positif Pers, Pemerintah dan Masyarakat

Abstract

Problematika antara lembaga pers, para jurnalis dan semacamnya dengan pemerintah telah berlangsung begitu lama. Terutama pada masa Orde Baru pimpinan Soeharto. Beberapa media cetak pernah ditutup (“Breidel”) saat itu, sebut saja, Majalah Tempo, Detik dan Editor. Peristiwa ini dikenal dengan “MALARI” (Malapetaka 15 Januari 1974). Munculnya konsep “Interaksi Positif” ini terkait dengan persoalan dimaksud. Rumusan konsep ini menjadi acuan sampai hari ini untuk memperkuat intraksi ketiga komponen dasar ini, yakni Pers, pemerintah, dan masyarakat.