PARADIGMA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS SPIRITUAL (SPIRITUAL BASED HUMAN RESOURCES MANAGEMENT) TERHADAP KORPORASI

Abstract

Abstract. Spiritual Based Human Resources Management Paradigm to Corporation. Management comes into the world as a basic necessity on the individual relationship in the society. Every activity always have main aim to be reached in the present and future. Crystallization of management thinking begins on a certain time to develop and expand experiences renewal. The existence of the company becomes main source of people’s live. The potential of the Muslim community into company resources (employee) can be utilized to increase the employee’s performance religious. But, the reality still happen today that the employee’s attitude far from religious behaviour. For the example: still a lot of woman employee which undress well as order as religion instruction, furthermore the behaviour and lifestyle become secular and materialistic. Spiritual Based Human Resources Management is one of coherent concept between modern management and spiritual's values. There are two phases of Developing spiritualitas's meaning, first on spiritual aspect developing (inner growth's phase) and the second phase is manifestation of the first phase results in everyday real life. Furthermore, self-actualization based on internal motivation will be reflected as a framework of spiritual based human resources management, including personal behavior of people in work, business or organization. Abstrak. Paradigma Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Spiritual (Spiritual Based Human Resources Management) Terhadap Korporasi. Manajemen lahir sebagai tuntunan perlunya pengaturan hubungan antara individu dalam lingkungan masyarakat serta pada dasarnya setiap aktifitas atau kegiatan selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Kristalisasi pemikiran manajemen mulai berkembang  pada kurun waktu tertentu dan berkembang serta mengalami berbagai pembaruan. Keberadaan perusahaan menjadi sumber utama kehidupan  masyarakat.  Potensi masyarakat muslim yang menjadi sumber daya perusahaan (karyawan) diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawannya secara religius. Akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah masih banyak perilaku karyawan perusahaan yang  tidak religius, misalnya: masih banyak karyawan perusahaan khususnya wanita yang menggunakan pakaian yang tidak menutup aurat (pakaian mini), perilaku maupun pandangan hidup karyawan yang sekuler serta materialistis. Manajemen sumber daya manusia berbasis spiritual (Spiritual Based Human Resources Management) adalah sebuah konsep terpadu antara manajemen modern dengan nilai-nilai spiritual. Makna spiritualitas berkembang sedemikian rupa, spiritualitas dilihat sebagai sebuah proses dalam dua fase perkembangan, pertama pada fase perkembangan aspek batin (inner growth) dan kedua pada fase manifestasi hasil batin tersebut dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Dalam kerangka manajemen sumber daya manusia berbasis spiritual, perilaku orang dalam bekerja, berbisnis atau berorganisasi adalah aktualisasi diri yang bersumber pada  internal motivation.