IDENTITAS ARSITEKTUR MANDAR PADA BANGUNAN TRADISIONAL DI KABUPATEN MAJENE

Abstract

Abstrak_ Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1). Identitas Arsitektur Mandar Pada Bangunan di Kelurahan Banggae Kabupaten Majene berdasarkan nilai arsitekturalnya, agar bangunan dipahami secara visual (identity), kesesuaian bangunan ditinjau dari bentuk, pola ruang (compatibility) serta kejelasan struktur fisik sebagai orientasi (view) dan diterapkan melalui pemakaian ragam hias tradisional pada bagian-bagian tertentu yang bersifat ornamentasi, agar sesuai dengan penempatannya berdasarkan perkembangan bangunan tahun 1960-2015. (2) Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan identitas Arsitektur Mandar masih digunakan pada bangunan. Lokasi penelitian di Kelurahan Banggae Kabupaten Majene. Metode digunakan dalam penelitian adalah survey lapangan dengan mengidentifikasi 25 sampel bangunan tradisional dari 403 populasi di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari satu kelurahan yang mewakili lokasi penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan identifikasi dan perbandingan sesuai fakta dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ornamen bentuk atap khas Mandar dari segi fisik berupa penggunaan teppang atap (butung-butung) sebagian besar masih digunakan dengan nilai (±52%). Ornamen yang bermakna simbolik ini sangat signifikan mengapa identitas arsitektur Mandar masih digunakan pada bangunan etnis Mandar tahun 1960-2010, terutama pada bangunan arsitektur Mandar kontemporer, dan dari segi non fisik dipengaruhi oleh faktor status sosial dan faktor lingkungan. Out-Put dari penelitian diharapkan dapat menjadi strategi pemanfaatan Identitas Arsitektur Mandar pada bangunan modern vernacular.Kata kunci : Identitas, Tradisional, Arsitektur Kontemporer, Ornamen, Simbol.Abstract­_ The study aims to determine (1). Identity of Mandar Architecture In Building in Kelurahan Banggae Majene Regency based on its architectural value, so that building is understood visually (identity), suitability of building in terms of shape, pattern of compatibility and clarity of physical structure as orientation (view) and applied through traditional decorative usage In certain parts of an ornamentation, to fit the placement based on the development of the building in 1960-2015. (2) Identify the factors that caused the identity of Mandar Architecture still used in buildings. Research location in Kelurahan Banggae Majene Regency. The method used in the research is a field survey by identifying 25 samples of traditional buildings from 403 populations in Banggae District Majene District. Sampling was done randomly from one kelurahan representing the research location. Data were analyzed using identification and comparison according to the facts in the field. The result of the research shows that the ornament of roof shape typical of Mandar from the physical aspect in the form of the use of teppang roof (butung-butung) is still mostly used with the value (± 52%). This symbolic meaningful ornament is so significant why Mandar architectural identity is still used in the Mandar ethnic buildings of 1960-2010, especially in contemporary Mandar architectural buildings, and in non-physical terms influenced by social status factors and environmental factors. Out-Put from the research is expected to be a strategy of utilizing Mandar Architectural Identity in modern vernacular buildings.Keywords :  Identity, traditional, contemporary architecture, ornament, symbolc