STRATEGI ADAPTASI NELAYAN TERHADAP PERUBAHAN EKOLOGIS DANAU TEMPE DI DESA PALLIMAE KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO
Abstract
Kawasan Danau Tempe merupakan kawasan potensial dalam pengembangan perikanan dan pariwisata dengan karakteristik kondisi perairan yang dinamis berdasarkan volume air yang mengikuti pola musim. Akan tetapi saat ini perairan Danau Tempe mengalami perubahan ekologis, yang ditandai dengan pendangkalan berkisar 15-20 cm yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Saat ini maksimum kedalaman pada puncak musim kemarau hanya sekitar 0,5 m dan terjadi penurunan rata-rata sebesar 1,48 km2/tahun sehingga diprediksikan Danau Tempe akan hilang pada puncak musim kemarau di tahun 2018. Akibatnya terdapat indikasi nelayan tradisional di sekitar Danau Tempe untuk beradaptasi terhadap perubahan ekologis tersebut. Perubahan ekologis di kawasan ini terjadi karena pendangkalan dan pencemaran yang berakibat pada penurunan hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bentuk perubahan ekologis berdasarkan pemahaman nelayan, strategi adaptasi yang dilakukan nelayan dalam menghadapi perubahan ekologis Danau Tempe dan mengidentifikasi kearifan lokal komunitas nelayan tradisional yang relevan terhadap perubahan ekologis di Desa Pallimae Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan secara konkrit fenomena yang dikaji. Berdasarkan hasil observasi di lokasi penelitian, pilihan-pilihan adaptasi yang dilakukan oleh nelayan antara lain: menganekaragamkan sumber pendapatan, melakukan perubahan daerah penangkapan, mobilisasi anggota keluarga dan memanfaatkan hubungan sosial. Selanjutnya terdapat kearifan lokal komunitas nelayan tradisional yang masih relevan dan dimanfaatkan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan ekologis di Danau Tempe.