INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAQUL KARIMAH SISWA PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAQ DI MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG
Abstract
Internalisasi atau penanaman nilai akhlaqul karimah terhadap peserta didik menjadi sangat penting dalam era globalisasi seperi sekarang ini, karena moral semakin tergerus adanya gesekan kamajuan zaman. Peran pendidik dan sistem pendidikan serta metode dalam pembelajaran perlu diupayakan seoptimal mungkin agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai yang diharapakan.Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif deskriptif dengan metode dalam memperoleh data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data dengan menggunakan reduksi data, karena pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan Internalisasi Nilai-Nilai Akhlaqul Karimah dalam hal ini siswa Kelas V pada Pembelajaran Akidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Windusari kabupaten Magelang studi kasus di MI Al-Islam Balesari, MI Al-Islam Kembangkuning, dan MI Nurul Huda Candisari. penelitian ini merupakan penelitian lapangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kelas V pada Pembelajaran Akidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Windusari kabupaten Magelang studi kasus di MI Al-Islam Balesari, MI Al-Islam Kembangkuning, dan MI Nurul Huda Candisari. meliputi beberapa tahapan seperti: (a) tahapan pengenalan dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan, (b) tahap penerimaan dengan menginginkan proses belajar merasakan berkaitan konteks lingkungan seperti dalam kegiataan keagamaan, keteladanan, pembiasaan seta motivasi, (c) tahapan pengintegrasian, yaitu seorang pelajar mulai memasukkan nilai ke dalam keseluruhan sistem nilai yang di anutnya. 2) Kelas V pada Pembelajaran Akidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Windusari kabupaten Magelang studi kasus di MI Al-Islam Balesari, MI Al-Islam Kembangkuning, dan MI Nurul Huda Candisari. meliputi: strategi transinternal, yaitu strategi yang melibatkan guru dan siswa dalam komunikasi yang aktif, baik verbal, fisik maupun batin. Selain itu juga terdapat faktor pendukung, seperti adanya penambahan jam mata pelajaran pada kegiatan keagamaan dengan materi tersendiri, kemudian sekolah berada di lingkungan pedesaan yang strategis untuk proses belajar, kegiatan-kegiatan keagamaan, tata tertib, situasi lingkungan sekolah, keteladanan dan pembiasaan secara bersama-sama telah mengarah pada internalisasi nilai-nilai akhlaqul karimah. Adapun faktor penghambatnya meliputi tingkat pemahaman siswa terhadap ajaran Islam yang berbeda.