KONSELING PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Abstract

Problem-problem rumah tangga yang diakibatkan dari perkawinan, seperti perselingkuhan, konflik antar anggota keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, dan perceraian merupakan fenomena nyata yang ada di masyarakat. Untuk membantu mengatasi problem-problem rumah tangga tersebut, diperlukanadanya konseling perkawinan. Salah satu sumber rujukan dalam mengkaji konseling perkawinan berasal dari Al-Qur’an. Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam pengembangan konseling karena di dalam Al-Qur’an banyak dibahas tentang manusia dan relasinya dengan Tuhan, antar sesama, dan dengan alam semesta. Pandangan Al-Qur’an tentang manusia yang komprehensif dapat menjadi alternatif dalam menutupi kelemahan yang ada dalam beberapa pendekatan konseling yang ada. Konseling perkawinan dalam Al-Qur’an mencakup proses pendidikan, pendampingan, pengembangan, dan pemecahan masalah perkawinan. Selanjutnya, konseling perkawinan dalam Al-Qur’an juga tidak memisahkan antara konseling keluarga, konseling individu, dan konseling perkawinan itu sendiri. Semuanya menjadi satu kesatuan dalam konseling perkawinan, diawali dari pendidikan pra nikah, proses pernikahan, pasca pernikahan, pembentukan keluarga, hingga proses perceraian (jika terjadi). Pendekatan yang digunakan Al-Qur’an dalam melaksanakan konseling perkawinan bersifat komprehensif dan multifungsional, yakni gabungan dari pendekatan premarital counseling, structured modalities, multifamily group counseling, dan marital therapy.Kata Kunci: Konseling, Perkawinan, Al-Qur’an, keluarga, dan Islam. MARRIAGE COUNSELING IN AL-QURAN PERSPECTIVE. Household problems resulting from marriage, such as infidelity, conflicts between family members, domestic violence, and divorce are a real phenomenon in society. To help overcome the problems of the household, the needed marriage counseling. One source of reference in assessing marriage counseling comes from al-Qur'an. Al-Qur'an can be used as a reference source in the development of counseling because in the Qur'an, there are a lot of discussion about people and their relationships with God, among others, and with the universe. The views of the Al-Qur’an on human being comprehensivelyand it can be an alternative to cover the weaknesses in some of the existing counseling approach. Marriage counseling in the Qur'an includes the process of education, advocacy, development, and problem solving of marital. Furthermore, marriage counseling in the Qur'an also does not separate between family counseling, individual counseling and marriage counseling itself. Everything becomes a unity in marriage counseling, begins from premarital education, the process of marriage, after marriage, the family formation, to the process of divorce (if it happens). The approach of the Qur'an in performing marriage counseling is comprehensive and multi-functional, i.e, a combination of approaches premarital counseling, structured modalities, multifamily group counseling, and marital therapy.Key words: counseling, marriage, Al-Qur’an, family, and Islam