PENGUATAN KONSELING ISLAMI MELALUI PERJALANAN TASAWUF DALAM MERAIH KEBAHAGIAAN INDIVIDU

Abstract

Konseling Islami merupakan suatu istilah yang sering didengar dalam kancah kehidupan modern. Pijakan dari konsep Bimbingan dan Konseling Islam berangkat dari asumsi bahwa agama itu merupakan kebutuhan fitrah dari setiap manusia. Allah telah menciptakan manusia dan telah meniupkan ruh-Nya, sehingga iman kepada Allah merupakan sumber ketenteraman, keamanan dan kebahagiaan manusia. Sebaliknya dalam paradigma ini, maka ketiadaan iman kepada Allah menjadi sumber kegalauan, kegelisahan dan kesengsaraan bagi manusia. Proses konseling dalam bimbingan konseling tentunya mampu memberi makna terhadap konseli untuk keluar dari permasalahan yang dihadapinya, salah satu ikhtiar pendekatan dalam konseling Islami adalah menggunakan pendekatan tasawuf (sufisme) yang mana pendekatan ini mampu menggerakkan konseli kembali pada fitrahnya, dengan perjalanan tasawuf, ditempuh dengan tingkatan syari’ah, thariqat, hakikat dan ma’rifat, maka ada proses yang perlu ditempuh dalam pencapaiannya. Takhalli, tahalli, dan tajalli merupakan suatu proses untuk menuju tujuan akhir yaitu kedekatan dengan Tuhan. Proses tersebut dilalui dengan latihan-latihan ruhani yang titik puncaknya adalah mencari keridhaan Allah SWT, diharapkan konseli mampu meraih kebahagiaan dunia dan akhirat sehingga.