ISRĀĪLĪYĀT: PERKEMBANGAN DAN DAMPAKNYA DALAM TAFSIR AL-QUR`AN
Abstract
Al-Qur`an mengungkapkan kisah-kisah umat terdahulu, baik sebagai ibrah, penukilan hukum dan penjelasan ketauhidan serta pengungkapan kisah yang sebenarnya. Namun pengungkapan al-Qur`an tentang kisah itu sangat sederhana, tidak sedetail kitab-kitab terdahulu karena al-Qur`an bukan kitab dongeng, melainkan kitab suci. Kisah tersebut disebut isrāīlīyāt. Penuturan isrāīlīyāt menjadi berkembang pesat setelah orang Yahudi dan Nasrani ba-nyak memeluk agama Islam, mereka banyak mengintrodusir pe-ngetahuan agama yang mereka anut sebelumnya ke dalam Islam (Tafsir al-Qur`an).Pada kurun atbā‘ al-tābi‘īn, merupakan puncak perkembangan isrāīlīyāt dalam mewarnai tafsir al-Qur`an. Peng-ungkapan isrāīlīyāt secara tidak selektif akan berdampak pada kemurnian ajaran Islam, aqidah umat Islam dan maksud yang ter-kandung dalam al-Qur`an. Para ulama berbeda pendapat dalam ke-bolehan mengisahkan isrāīlīyāt, antara yang melarang dan yang membolehkannya, yang kesemuanya demi menjaga kemurnian dari ajaran Islam (al-Qur`an).