PENGUATAN PERAN LEMBAGA KEAGAMAAN DI KAWASAN WISATA KULINER PANTAI PUNGKRUK MOROREJO MLONGGO JEPARA DALAM PENCEGAHAN HIV/ AIDS DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Abstract

Berkembangbiaknya penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Jepara tidak lepas dari dampak globalisasi yang meniscayakan pertukaran budaya secara bebas baik lokal maupun interlokal. Atas nama hak asasi manusia, orang dengan leluasa melakukan hubungan seks bebas meski dengan jargon menjadi pemandu hiburan biasa, pemandu karaoke. Kenyataan tersebut yang dalam kurun waktu lima tahunan berkembang pesat di kompleks “wisata kuliner” pantai Pungkruk Desa Mororejo Mlonggo Jepara. Term wisata kuliner berubah wajah menjadi taman hiburan karaoke, dan dari “dalih karaoke” itulah kemudian terjadi “transaksi seks” bebas sehingga pantai ini menjadi pemasok besar penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Jepara, di samping minuman keras dan penyalahgunaan Narkoba.Berdasarkan hasil pendampingan peneliti kepada para pihak di lokasi pengabdian, dipaparkan mulai kalangan LSM, pemerintah, hingga masyarakat umum, menghadapi tantangan penyebaran virus HIV yang dinilai demikian pesat penyebarannya. Virus mematikan yang menyebabkan penyakit Aids yang hingga hari ini belum diketemukan obatnya itu, menjadi perhatian khusus para pemuka agama khususnya di Kabupaten Jepara. Sandaran akhir hanya agama yang menyediakan perangkat nilai-nilai pencegahan, seperti perangkat amar makruf nahi munkar. Jadi tak ada alasan untuk tidak melibatkan peran agama di dalamnya.