OCCIDENTALISM IN INDONESIA: A Study of Intellectual Ideas of Mukti Ali and Nurcholis Madjid and Contemporary Legacy

Abstract

Salah satu aspek modernitas, Oksidentalisme, menjadi bagian dari wacana Islam dan Barat  disamping sejarah Orientalisme yang telah mengalami perkembangan panjang. Artikel ini membahas gagasan Oksidentalisme di Indonesia. Dialektika Oksidentalisme-Orientalisme dapat ditelusuri dengan melihat beberapa ide yang disampaikan oleh representasi intelektual Muslim Indonesia—Mukti Ali dan Nurcholis Madjid. Sebagai refleksi kritis terhadap fenomena Oksidentalisme, Carl W. Ernst menggarisbawahi proyeksi keilmuan konstruktif. Selanjutnya, dialog antarperadaban yang disampaikan Osman Bakar dapat membantu mengurai kompleksitas pemaknaan Oksidentalisme seperti misalnya yang dipaparkan Hassan Hanafi atau Ian Buruma. Artikel ini menegaskan bahwa dari sisi historisnya studi Oksidentalisme yang dipaparkan Mukti Ali dan Nurcholis Madjid merupakan aspek akademis tentang institusi Barat. Wacana akademis ini ternyata tidak sama dengan konsep Oksidentalisme seperti yang dipaparkan oleh Hassan Hanafi maupun Ian Buruma. Aspek lainnya adalah saling-belajar, kerjasama dan pemahaman bagian integral masyarakat Muslim dan Indonesia pada umumnya.