KARAKTER PENDIDIK DI ERA SERTIFIKASI (SEBUAH UPAYA MENUJU PENDIDIK PROFESIONAl DAN BERKUALITAS)

Abstract

Pendidik khususnya pada masa Rasulullah dan para sahabat bukan merupakan profesi atau pekerjaan untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang dibutuhkan bagi kehidupannya, melainkan ia mengajar karena panggilan agama, yaitu sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengharapkan keridhaan-Nya, menghidupkan agama, mengembangkan seruan-Nya, dan menggantikan peranan Rasulullah SAW. dalam memperbaiki umat. Nabi sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai mualim (pendidik). Nabi sebagai penerima wahyu al-Qur’an yang bertugas menyampaikan petunjuk-petunjuk kepada seluruh umat Islam kemudian dilanjutkan dengan mengajarkan kepada manusia ajaran-ajaran tersebut. Hal ini pada intinya menegaskan bahwa kedudukan nabi sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh Allah. SWT. Pendidik sebelum melaksanakan tugasnya dalam mendidik mestinya sudah memiliki persepsi dirinya akan melaksanakan tugas yang suci lagi mulia itu tidak bisa diantarkan oleh sesuatu yang kotor, karena yang kotor itu tembok raksasa bagi diterima hal-hal yang suci dan mulia. Oleh karena itu, mengantarkan amanat yang suci harus disucikan terlebih dahulu pengantarnya. Persepsi pendidik yang dipahamkan dalam Islam memiliki kepribadian yang baik, mulia dan lengkap, tidak bisa sepotong-sepotong karena kesadaran terhadap pengemban amanat mendidik adalah tugas yang luas dan berat, suci,dan mulia. Karakter yang seperti itu mestinya telah ada pada seorang pendidik, Oleh karena itu, tak ayal lagi sesuai dengan cita- cita akan mendapati hasil yang kurang lagi sesuai dengan cita-cita dan harapan yang dimimpikan oleh Islam, yakni menjadi manusia yang mampu mendayagunakan nilai-nilai multi potensi kepribadian terhadap tujuan Allah menciptakannya. Kata-kunci : Pendidik, Era Sertifikasi