QIYAS DAN ‘URF DALAM HUKUM ZAKAT ANTARA KONSEP DAN PRAKTIK
Abstract
This paper explains the position of qiyas and 'urf in the law of zakat both in concept and in practice. This is motivated by the idea that worship it is subject to the provisions of Shari'ah both the Qur’an and the Sunnah of the Prophet, there is no gap for ijtihad in it. However, it only happens in worship mahdhah, while the part of religious charity although there is space to do ijtihad. By analyzing the normative source of law, both the Qur'an and the Sunnah was found that qiyas and 'urf is very influential in determining the law of zakat. This is in line with the rules stipulate that the customs influential changes in law enforcement. Similarly, qiyas used in zakat going on in measures of the zakat for objects that are not explicitly mentioned in the Qur’an and the Sunnah of the Prophet as zakat of income. Qiyas and 'urf become the method of ijtihad development of charity law. Keywords: Qiyas, 'Urf, Zakat, Income Paper ini menjelaskan tentang kedudukan qiyas dan ‘urf dalam hukum zakat baik secara konsep maupun praktik. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa ibadah itu bersifat tunduk pada ketentuan syari’at baik al-Quran maupun sunnah Rasulullah, tidak ada celah untuk ijtihad di dalamnya. Namun, itu hanya terjadi dalam ibadah mahdhah, sedangkan dalam zakat walaupun bagian dari ibadah terdapat ruang untuk dilakukannya ijtihad. Dengan melakukan analisis normative dari sumber hukum baik al-Qur’an maupun sunnah, ditemukan bahwa qiyas dan ‘urf sangat berpengaruh dalam penetapan hukum zakat. Hal tersebut sejalan dengan kaidah yang menetapkan bahwa perubahan adat istiadat berpengaruh dalam penetapan hukum. Demikian pula, penggunaan qiyas dalam zakat terjadi dalam menetapkan ukuran-ukuran zakat bagi objek yang tidak disebutkan secara jelas dalam al-Quran maupun sunnah Rasulullah seperti zakat penghasilan. Qiyas dan ‘urf menjadi metode ijtihad perkembangan hukum zakat. Kata Kunci: Qiyas, ‘Urf, Zakat, Penghasilan