Pergeseran Penggunaan Bahasa Madura di Kalangan Anak- anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep

Abstract

Fenomena pergeseran penggunaan Bahasa Madura di Kota Sumenep khususnya Kecamatan Kota Sumenep semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pergeseran penggunaan Bahasa Madura yang menitikberatkan pada perubahan fungsi dan peran bahasa Madura dan faktor penyebab pergeseran penggunaan Bahasa Madura dalam interaksi sehari-hari di kalangan anak-anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep khususnya. Penelitian ini sifatnya survai deskriptif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung. Untuk mengukur indikator tingkat pergeseran di kalangan anak-anak Sekolah Dasar, analisis data difokuskan pada empat situasi utama yang merupakan ranah pemakaian bahasa daerah di lingkungan dalam dan di luar sekolah, yaitu: (1) situasi interaksional ranah sosial di luar kelas, (2) situasi interaksional ranah sosial di dalam kelas, (3) situasi interaksional ranah sosial di lingkungan dalam sekolah, dan (4) situasi interaksional ranah sosial di lingkungan luar sekolah. Sampel ini terdiri atas 221 responden yang mewakili empat SD Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran sedang pada penggunaan Bahasa Madura di empat situasi utama ranah pemakaian Bahasa Madura di kalangan anak-anak SD Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep sebesar 0,47; 0,45; 0,5; dan 0,53. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa anak- anak SD Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep lebih menyukai menggunakan dua bahasa secara seimbang antara Bahasa Madura dan Indonesia. Dikarenakan mereka merasa cocok menggunakan bahasa itu yaitu memilih sama banyaknya menggunakan Bahasa Indonesia dan Madura. Dari hasil tersebut memberikan informasi bahwa kedudukan dan fungsi Bahasa Madura mengalami pergeseran. Bahasa Madura tidak lagi berfungsi sebagai sarana komunikasi utama anak- anak SD Negeri di desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep. Bahasa Madura sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa juga tidak lagi berfungsi sebagai sarana pengungkap perasaan, pikiran ataupun gagasan para pemakainya. Oleh karena itu, sudah perlu ada usaha untuk menekan laju pergeseran tersebut agar Bahasa Madura tetap lestari.