ONTOLOGI RELASI DALAM TRADISI BUDAYA MASYARAKAT MADURA

Abstract

Setiap orang Madura memiliki aspek relasi sebagai struktur inti dalam dirinya yang teraktualisasi dalam relasi tradisi budaya masyarakat Madura. Tujuan penelitian ini, yaitu pertama, merumuskan struktur ontologis transendental tradisi budaya masyarakat Madura. Kedua, merumuskan norma ontologis transedental tradisi budaya masyarakat Madura. Ketiga, merumuskan relevansi tradisi budaya masyarakat Madura dengan pembinaan jatidiri orang Madura. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan objek formal ontologi. Objek material adalah tradisi budaya masyarakat Madura.Cara analisis data yang dipakai adalah hermeneutika-filsafati dengan unsur metodis deskripsi, komparasi, dan refleksi. Hasil penelitian adalah struktur ontologis transendental tradisi budaya masyarakat Madura bersifat sosio-kultursentrisme. Setiap pola pikir, sikap dan perilaku orang Madura berpusat pada tata aturan kesepakatan bersama. Tata aturan kesepakatan bersama tersebut menjadi tolok ukur untuk menilai kebenaran setiap pola pikir, sikap, dan perilaku dalam tradisi budaya masyarakat Madura. Norma ontologis transendental tradisi budaya masyarakat Madura merupakan penghayatan harmoni dan disharmoni tata aturan kesepakatan bersama. Penghayatan harmoni dalam tradisi budaya masyarakat Madura merupakan kesejajaran antara kedua aspek dari setiap tradisi. Penghayatan disharmoni adalah implementasi berat sebelah dari kedua aspek pada setiap tradisi. Relevansi tradisi budaya masyarakat Madura dengan pembinaan jatidiri orang Madura adalah internalisasi secara harmonis maupun disharmonis. Jatidiri orang Madura menguat ketika tradisi budaya Madura dihayati harmoni dan melemah ketika dihayati disharmoni.