PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI RELIGIUS

Abstract

Pengelolaan pendidikan yang terlalu berlebihan dalam memberipenekanan pada dimensi kognitif dan mengabaikan dimensi-dimensi lainternyata telah melahirkan manusia dengan kepribadian pecah (splitpersonality). Lulusan pada saat ini cenderung bersikap sekuler,materialistik, rasionalistik, hedonistik, dan kurang terbina mentalspiritualnya dan kurang memiliki kecerdasan emosional. Berdasarkan haltersebut, pendidikan karakter sangat tepat dicanangkan pada semua linidan jenjang pendidikan. Pendidikan karakter diproyeksikan sebagai core(inti) dari pendidikan nasional, yakni membentuk manusia yang beriman,bertakwa, dan berakhlak mulia. Untuk itu, pendidikan karakter dapatdilaksanakan melalui empat strategi, yaitu: pertama, strategi inklusif dapatdilakukan oleh guru mata pelajaran apapun ke dalam penyusunan silabusdan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); kedua, strategi budayasekolah; ketiga, strategi eksplorasi diri (self explorer); dan keempat, strategipenilaian teman sejawat (peer group evaluation).