KONSTRUKSI DAN MODEL PRAKSIS PENDIDIKAN INKLUSIF (Suatu Analisis dengan Pendekatan Sosio-Eksploratif)

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses interaksi dua arah yang bertujuan untuk memberikan pengaruh terhadap kognitif, afektif dan psikomotorik, pengaruh tersebut dapat terstimulus secara signifikan tanpa terbatas dalam memori setiap individu. Pendidikan juga tidak hanya terbatas pada individu yang sempurna lahir dan bathin saja, tetapi pendidikan itu juga dapat dirasakan oleh komponen lain yang masih kurang dari segi psikologi, mental, atau dar segi fisiologisnya. pendidikan inklusif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang menempatkan siswa berkebutuhan khusus dan siswa biasa dalam satu ruang sosial dengan kedudukan yang sejajar. Pendidikan yang menghargai perbedaan ini didasari oleh konsep kebermaknaan perbedaan yang unik pada tiap orang dan masyarakat. Ia merupakan pendidikan yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bersosialisasi dengan sesama yang beragam baik dari segi fisik, agama, suku, dan lain-lain. Pendidikan multikultural mengandaikan sekolah dan kelas dikelola sebagai simulasi arena kehidupan nyata yang plural, terus berkembang dan berubah. Hal ini didasari oleh adanya kepekaan dan solidaritas di antara peserta didik. Potensi transedental, intelektual, moral dan estetis dikembangkan dengan cara mengintegrasikan nuansa moralitas dan spiritual di dalam kurikulum. Pelajaran agama pun tidak sekadar merupakan penyalehan individu namun lebih dari itu, pelajaran agama yang diberikan berfungsi untuk penyalehan sosial. Sikap dan sifat yang umumnya berkembang di masyarakat plural seperti di Indonesia antara lain memiliki solidaritas buta, etnosentrisme, partikularis, eksklusif serta masalah mayoritas-minoritas yang berujung pada ketidakadilan di dalam masyarakat. Sebagai negara yang memiliki beragam etnis, religi dan budaya, Indonesia perlu menerapkan pola pendidikan yang mampu menghadapi keberagaman.