Islam Aboge Pelestarian Nilai-Nilai Lama Di Tengah Perubahan Sosial

Abstract

Abstrak Komunitas Islam Aboge menghadapi tantangan global yang membawa perubahan pada pola hidup yang lebih dinamis. Komunitas Islam Aboge dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni Islam “nyantri”dan Islam “nyandi”. Pada era globalisasi, komunitas tersebut telah mengalami perubahan / pegeseran dalam sistem keyakinan dan sistem ritualnya karena faktor pembangunan, pendidikan, urbanisasi, dan dakwah. Untuk menjaga kelangsungannya, komunitas Islam Aboge memiliki strategi adaptasi tersendiri, yakni strategi adaptasi konservatif dan strategi adaptasi resistensi. Strategi adaptasi konservatif dilakukan melalui sistem kekerabatan, sistem pembaitan, dan pembinaan pemerintah. Sementara itu, strategi adaptasi resistensi hanya bersifat toleran terhadap apa saja yang dilakukan pihak lawan. Dengan semangat seperti inilah komunitas Islam Aboge dapat melestarikan nilai-nilai warisan budaya leluhur sehingga mampu bertahan hingga sepanjang jaman.Kata kunci: Islam Aboge, Perubahan Sosial, Strategi Adaptasi AbstractIslam Aboge community face the global challenge that impact on lifestyle changes were more dynamic. Islam Aboge community can be classified in two categories, namely “Islam Nyantri” and “Islam Nyandi”. In the age of globalization, the community has experienced a change or shift in beliefs and ritual system because of severalfactors: development, education, urbanization, and religious missionary. In keeping its existence, Islam Aboge community has its own adaptation strategies, namely conservative adaptation strategy and resistence adaptaion strategy. Conservativeadaptation strategy carried out through kinship system, religious-path system, and goverment guidance. Meanwhile resistence adaptation strategy were only tolerant of whatever is done by the opponents. With this spirit, Islam Aboge community preserve the value of cultural heritage so it can survive along age.Keywords: Islam Aboge, Social Change, Adaptation Strategy