Konsepsi Iman Menurut al-Baiḍāwi dalam Tafsir Anwār at-Tanz ̅ il wa Asra ̅ r at-Ta’wi ̅ l
Abstract
AbstrakPenelitian kepustakaan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana konsepsi iman menurut al-Baiḍ āwi dalam karya tafsirnya Anwār at-Tanz̅ il wa Asra̅ r atTa’wi̅l. Artikel ini merupakan penelitian kefilsafatan yang menggunakan model historis faktual karena yang diteliti adalah konsepsi filosofis tokoh tafsir dalam karyanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iman menurut al-Baidawi merupakan bagian dari aktivitas hati yang dikonsepsikan sebagai membenarkan, yaitu mengakui dan mempercayai ajaran NabiSawyang berkaitan dengan yang gaib, dan dijalankan secara tersamar. Secara definitif, konsep iman menurut alBaidawi sama dengan konteks iman secara bahasa,tetapi tidak sepenuhnya sama. Hal ini karena al-Baidawi mengkaitkan iman dengan hal di luar iman. Hal ter akhir ini telah menampakkan ketidakkonsistenan konsepsi al-Baiḍ āwi karena berlawanan dengan pembatasan konsepsi imannya sendiri.Kata kunci: Iman, Tafsi̅ r, al-Baiḍ āwi , Teologi AbstractThis library research aims to describe al-Baiḍ āwi’s conception of the term i̅ ma̅ n ‘belief’ in his exegesis Anwār at-Tanz̅ il wa Asra̅ r at-Ta’wi̅ l. This article belongs to the philosophical research and factual history model because the object of the research is the philosophical conception of the exegesis. The findings of the research show that i̅ ma̅ n in al-Baiḍ āwi’s opinion is part of heart activities concepted as recognition and credence to the doctrine of prophet MuhammadSawespecially about ma̅ n ‘belief in’ the occult thing dimly. Although this conception of belief (i̅ ma̅ n) is definitely similar to the language context of the term but it is not totally the same because al-Baiḍ āwi attempted to connect the term beyond in. Therefore, it is the real evidence of al-al-Baiḍ āwi’s inconsistent conception of i̅ ma̅ n because it contradicts with his own prerequisites.Key words: I̅ ma̅ n, exegesis, al- Baiḍ āwi, theology