Sejarah Pelembagaan dan Pembukuan As-Sunnah

Abstract

Sejarah� pembukuan� as-Sunnah� memiliki� nilai� sangat penting� dalam� kajian� sumber-sumber� Syari�at� Islam.� Peristiwa ini� ada� keterkaitan� antara� tidak� hanya� sebagai� bukti� warisan peninggalan� dalam� sejarah� Islam,� lebih� dari� itu� pelembagaan (pembukan)� as-Sunnah� merupakan� landasan� dalam� sumber penetapan� kualifikasi� as-Sunnah.� Melalui� kualifikasi� as-Sunnah menjadi Sahih, Hasan, dan Dlaif, sangat ditentukan oleh modelmodel periwayatan hadits yang sudah terbukukan dalam kitabkitab� induk� al-Hadits.� Model-model� periwayatan� dan pengajaran� Hadis� dari� masa� ke� masa� juga� menjadi� instrumen indikator �mardud� atau �maqbul� nya suatu periwayatan hadis, karena� alasan� bahwa� prinsip-prinsip� periwayatan� hadis� oleh para� perawi� setidaknya� diketahui� melalui� peristiwa� aktivitas Pembukuan atau Pelembagaan as-Sunnah. Momentum gerakan Pembukuan� as-Sunnah� memunculkan� petunjuk� model pengajaran� Syari�at� Islam� seacara� kultural,� dan� memberi penentu� tentang� periodisasi� perjalanan� format� sumber� Syari�at Islam.� Sehingga� dari� aspek� Syari�ah� bahwa� Pelembagaan� dan Pembukuan as-Sunnah ada keterkaitan dengan� penentuannilainilai� otentifikasi� sumber-sumber Syari�at Islam, setidaknya ada tujuh� fase� periode� dan� masing-masing� memiliki� format� unsur karakter sekaligus nilai penting dalam penetapan kedudukanasSunnah,� baik� berupa� Sunah� Qauliah,� Fi�liah,� dan� Taqririah bahkanQaul danAtsar Shahabat. Juga melalui Pelembagaan dan Pembukuan� menjadikan� tumbuhnya� aktivitas� keilmuan terutama� dibidang� Hadits� (Ulum� al-Hadits)� disamping mendorong timbulnya lembaga Ijtihad dari generasi ke genarasi berikut.