Analisis Arah Kiblat Masjid di Kota Bengkulu. Salah satu syarat sahnya salat yaitu menghadap ke kiblat. Untuk menghadap ke kiblat, sangat mudah bagi umat yang berada di sekitar ka’bah atau masjidil Haram, namun kewajiban ini menjadi permasalahan bagi umat yang jauh dari Makkah. seperti di Kota Bengkulu. Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana metode penentuan arah kiblat, mengapa terjadi kesalahan arah kiblat, dan bagaimana peran tokoh agama, pengurus masjid (BKM), pengurus Badan Hisab dan Rukyat (BHR) serta Majlis Ulama Indonesia (MUI) dalam menentukan arah kiblat masjid di Kota Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian lapangan.Untuk mendapatkan data dan menjawab permasalahan yang diteliti, maka dilakukan observasi, wawancara dengan berbagai pihak, dan mempelajari posisi arah kiblat masjid-masjid di wilayah penelitian, kemudian dikaji dan dianalisis. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan metode penentuan arah kiblat masjid pada umumnya berpedoman pada arah matahari terbenam, ada juga serong ke kanan sedikit tetapi tidak ada ukuran, ini karena masih kurangnya peralatan yang mudah dilaksanakan dan dipahami. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemahamaan masyarakat tentang arah kiblat. Dalam penentuan arah kiblat ini, pengaruh tokoh di lingkungan masjid, demikian juga tokoh agama, masyarakat, KUA, BHR, MUI sangat berperan dalam penentuan arah kiblat yang ada sekarang.