LANDASAN ETIS HUBUNGAN ANTAR AGAMA DI INDONESIA
Abstract
Landasan Etis Hubungan Antar Agama di Indonesia. Saat ini, orang-orang beragama di seluruh dunia menghadapi banyak konflik dan bentrokan di antara mereka. Dan potensi konflik akan muncul pada permukaan ide dan berpikir. Tesis Samuel P. Huntington menyimpulkan bahwa unsur-unsur yang membatasi objektivitas adalah bahasa, sejarah, agama, tradisi, dan lembaga, sedangkan unsur yang membatasi subjektivitas adalah sudut pandang kemanusiaan, bagaimana mereka mengidentifikasi kasus ini. Keragaman ini jelas dan menjadi inti dari masalah. Itu sebabnya, ini tidak dapat dipungkiri ketika beberapa orang dengan peradaban mereka berkembang menjadi sebuah kelompok dengan berbagai identitas yang spesifik dan unik masing-masing. Sementara itu, dalam perspektif Islam, ada banyak ayat Alquran yang menyebut Muslim dan non-Muslim yang mencari nilai yang kebenaran dan kemuliaan (Kalimah Sawâ‘) sebagai dasar pijakan untuk menciptakan keharmonisan di antara mereka di luar aspek teologi. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengadakan dialog terus menerus dan konstruktif di antara berbagai ulama. Ada banyak kasus yang akan dibahas dalam dialog, tetapi dalam pandangan penulis, untuk berperilaku dengan etika mulia dalam kehidupan sehari-hari adalah gagasan utama untuk menghilangkan konflik dan bentrokan antara masyarakat beragama dan beradab. Dengan menghormati satu sama lain, dan tidak menunjukkan ego dan keunggulan agama, akan menentukan komponen untuk mempertahankan sentimen kolektif dan obyektif.