METODOLOGI KRITIK HADIS: UPAYA REKONSTRUKSI PENELUSURAN KUALITAS HADIS

Abstract

Metodologi Kritik Hadis: Upaya Rekonstruksi Penelusuran Kualitas Hadis. Dalam sejarahnya, penyebaran hadis-hadis palsu terjadi secara masif di tengah-tengah umat Islam. Untuk menghindari kemungkinan terjadi pengamalan hadis-hadis tersebut, diperlukan kritik hadis. Artikel ini bertujuan untuk merumuskan dan merekonstruksi metodologi kritik hadis. Secara metodologis, kritik hadis diawali dengan takhrij al-hadis, selanjutnya dilakukan ‘itibâr al-sanad, kritik sanad (naqd al-sanad), kritik matan (naqd al-matn) dan pengambilan kesimpulan (natîjah). Melalui takhrîj akan diketahui informasi sumber-sumber hadis yang diteliti dari berbagai kitab hadis asli. I`tibâr memberikan gambaran tentang hadis-hadis pendukung, baik sebagai syahid maupun muttabi`. Kritik sanad memberikan informasi tentang kualitas para periwayat hadis, dengan tolok ukur: sanad bersambung, seluruh periwayat dalam sanad bersifat adil; seluruh periwayat dalam sanad bersifat dhâbit; sanad hadis terhindar dari syadz dan ‘illah. Sedangkan kritik matan akan diketahui kualitas dari materi hadis yang diriwayatkan, dengan tolok ukur: terhindar dari syadz dan‘illah. Selanjutnya, hadis yang diteliti disimpulkan tentang kualitasnya, sahih, hasan atau daif.