SYIRIK DALAM PERSPEKTIF ALQURAN

Abstract

Syirik dalam Perspektif Alquran. Dalam akidah Islam, syirik merupakan suatu perbuatan yang menimbulkan dosa besar yang tidak akan diampuni Allah, sebelum ia bertobat. Seorang musyrik dalam Islam hampir menempati posisi yang sama dengan orang kafir. Dari ungkapan ayat-ayat Alquran tentang syirik, dapat diketahui bahwa kemusyrikan telah terjadi dari dahulu sampai saat Alquran diturunkan, hingga hari kiamat. Istilah syirik dalam Alquran mempunyai makna bersekutu, berkongsi, adanya pembanding, atau lawan dari sendirian. Dari makna yang ada, syirik merupakan suatu bentuk penyimpangan manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan mengadakan sekutu bagi-Nya. Ragam kemusyrikan bisa berbentuk menyembah selain Allah, menyeru selain Allah, mengadakan sekutu atau tandingan terhadap Allah, dan kepercayaan ada pemelihara selain Allah. Maka solusi yang ditawarkan adalah mengajak mereka kembali kepada ketauhidan sambil berdiskusi memikirkan penciptaan alam. Lalu memberi peringatan mengenai dampak kemusyrikan baik di dunia maupun di akhirat.