Dialektika Agama: Harmoni dalam Jemaat Ahmadiyah (Resepsi Jemaat Ahmadiyah Indonesia Manislor Kuningan Jawa Barat terhadap Ayat-Ayat Jihad dan Perdamaian)

Abstract

Intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan kerap terjadi di mana-mana di bumi Nusantara ini, sebagaimana sikap kekerasan yang terjadi di kelompok Ahmadiyah Manislor Kuningan beberapa tahun lalu. Kejadian yang seperti ini perlu adanya suatu konfirmasi penafsiran mengenai ayat al-Qur’an yang mengacu pada signifikansi nilai-nilai perdamaian yang harus dijunjung antar sesama. Al-Qur’an juga membincangkan mengenai perdamaian (rekonsiliasi). Reinterpretasi tersebut berguna untuk penghapusan penindasan, penegakkan kebebasan beragama, dan perdamaian. Adapun tulisan ini mengambil dua pokok permasalahan, yakni nilai-nilai perdamaian apa saja yang ada dalam jemaat Ahmadiyah?, kemudian bagaimana pemahaman Jema’at Ahmadiyah Manislor Kuningan terhadap ayat-ayat tentang perdamaian yang diresepsi sehingga membentuk suatu konsep yang menjadi tameng terhadap terjadinya kekerasan selanjutnya. Dari beberapa telaah pustaka yang penulis lakukan, belum ada penelitian yang membahas mengenai dialektika agama dalam Jemaat Ahmadiyah yang difokuskan pada studi resepsi. Hasil ini penelitian ini menunjukkan bahwa Jema’at Ahmadiyah Manislor dalam memahami ayat al-Qur’an tentang Jihad dengan pendekatan resepsi, di mana ayat jihad tersebut tidak hanya diartikan dan diaplikasikan begitu saja, akan tetapi dilihat dari sisi historis dan konteks masa sekarang yang secara tidak sadar melibatkan horison (pre understanding) mereka. Oleh karena itu, ayat tersebut dengan sendirinya sebenarnya dapat menjadi solusi dari perselisihan yang terjadi dalam Jema’at Ahmadiyah Manislor Kuningan.